Arsip Tag: Akademi Kebidanan Soko Tunggal

9 Perguruan Tinggi yang Tidak Lagi Berjalan Baik 

9 Perguruan Tinggi yang Tidak Lagi Berjalan Baik 

9 Perguruan Tinggi yang Tidak Lagi Berjalan Baik  – Pencabutan izin operasional tersebut dilakukan karena berdasarkan analisis LLDikti VI (dulu Kopertis), 20 kampus tersebut dinyatakan tidak sehat. Setidaknya ada 9 indikator yang digunakan LLDikti untuk menilai sebuah perguruan tinggi dalam kondisi sehat maupun tidak. Faktor-faktor yang mendasari perguruan tinggi toto sdy untuk bisa berjalan sehat yakni kelembagaan, sarana prasarana, dan sumber daya manusia. Disamping aspek lain yang harus diikuti dalam ketentuan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) berdasarkan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020,” terangnya. Pihaknya menambahkan, ke 20 perguruan tinggi yang akan dicabut izin operasionalnya itu belum memiliki akreditasi kampus.

Banyak pembaca bertanya kampus swasta apa saja di Jawa Tengah yang ditutup oleh pemerintah. Apa sebab ditutup dan bagaimana kelanjutan mahasiswa yang sedang studi di perguruan tinggi swasta itu. Pada pertengahan Februari lalu, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDikti) wilayah VI Jawa Tengah merilis akan ada 20 perguruan tinggi yang akan dicabut izin operasionalnya pada tahun 2021.  Sebelumnya, LLDikti VI sudah melakukan pencabutan izin terhadap sejumlah perguruan tinggi di tahun 2020.

Perguruan Tinggi yang Tidak Beroprasi

  • Akademi Kebidanan Soko Tunggal Kota Semarang Tutup
  • Akademi Kebidanan Pemkab Kudus Tutup
  • Politeknik Jawa Dwipa Kota Semarang Tutup
  • Politeknik Surakarta Kota Surakarta Tutup
  • Politeknik Unggulan Sragen Tutup
  • Akademi Pertanian PGRI Wonosobo Tutup
  • Akademi Manajemen Indonesia Semarang Tutup
  • Akademi Perikanan Baruna Kab Tegal Tutup
  • Akademi Kebidanan Perwira Husada Purwokerto Tutup

2 Faktor Penyebab Pencabutan Ijin Oprasional Universitas

Kurang dari 100 Mahasiswa

Apabila selama kurun waktu dua tahun sebuah perguruan tinggi tersebut mahasiswanya kurang dari 100 orang, maka bisa dikatakan tidak sehat juga.  “Untuk satu progdi minimal dosen harus ada enam orang. Enam dosen tersebut mengajar 8 hingga 12 mata kuliah. Berarti dalam satu minggu setidaknya satu dosen mengajar hingga 38 jam. Selain itu, jika selama dua tahun jumlah mahasiswa kurang dari 100, bisa dianggap sebagai kampus yang tidak sehat. Apalagi dosen hanya enam dan mahasiswa ada 200 orang. Itu semakin tidak sehat,” terang Zainuri.

Data dalam website resmi LLDikti VI terungkap ada beberapa perguruan tinggi yang masuk daftar “kuning”. Antara lain Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Kalinyamat Jepara. Di kampus tersebut, berdasarkan data dari situs LLDikti VI, data keluaran macau hari ini pimpinan tidak ada nama ketua. Pada kolom data progdi, dosen, mahasiswa, dan sarpras juga kosong. Beralih ke situs milik PDDikti, kampus tersebut dinyatakan berdiri sejak 2 Agustus 2001 dan mendapatkan SK pendirian perguruan tinggi pada tanggal 3 Juli 2001.

Kesulitan Legalisir Ijazah

Satu di antara alumni mahasiswa yang saat ini perguruan tingginya sudah tutup, mengaku kesulitan saat akan melakukan legalisir ijazah. Hal tersebut diungkapkan oleh Mustakim (35), yang beberapa kali harus kerepotan meminta surat keterangan ke LLDikti VI Jawa Tengah. Mustakim tidak bersedia menyebut alumni perguruan tinggi swasta yang mana. Yang jelas, ia tak ingin apa yang sudah dialaminya akan terjadi pada adik-adik atau anaknya kelak.

Maka, ketika nanti sudah mulai mencari kampus untuk anaknya, dia tidak ingin asal-asalan. “Dulu saya masuk sana karena memang sudah putus asa. Terlebih, orangtua bukan dari keluarga yang berada. Maka, saya diminta untuk mencari kampus yang biayanya tidak terlalu mahal,” terangnya. Saat akan legalisir ijazah, Mustakim harus melalui LLDikti VI untuk mendapatkan surat keterangan. Tapi setelah tahu bahwa kampusnya dahulu sudah tutup, dia tidak slot bet 100 ingin lagi berpindah-pindah tempat kerja. “Kalaupun saya harus cari kerja lagi, otomatis butuh legalisir ijazah lagi. Saya rasanya sudah cukup di sini saja. Walaupun kalau dihitung-hitung gaji tak seberapa, tapi saya masih bisa cari sampingan,” ucap Mustakim.